Kota Bogor – Seperti yang diketahui, Kementerian Perdagangan menyatakan harga kedelai naik karena mengikuti pasar internasional. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian cuaca dan inflasi bahan makanan di AS, salah satu eksportir utama kedelai dunia. Kemendag memperkirakan kenaikan harga kemungkinan terjadi sampai Mei 2022 ke level US$15,79 usd per bushel. Harga itu kemungkinan baru bisa turun pada Juli mendatang, namun itu pun tak signifikan. Hal ini tentunya mempengaruhi produksi makanan berbahan kedelai di Indonesia, yaitu tahu dan tempe. Akibat kenaikan harga tersebut, banyak produsen tahu dan tempe yang mogok produksi. Penjelasan lengkap dapat diakses
disini.
KEMBALI KE ARTIKEL