Setelah sholat maghrib, kucoba masuk kamar ayah dan bunda. Hanya bunda dan adik kecil. Ayah belum juga pulang. Tidak seperti biasanya, beberapa hari belakangan ini selalu pulang telat. Alasan macet lah, meeting, dan sebagainya. Suara adzan Isya dari musholla dekat rumah terdengar olehku di ruang tamu. Aku sholat Isya sendiri lagi ayah...
Tepat jam 9 malam, suara deru mesin mobil terdengar olehku. Langsung saja aku berlari ke depan pintu. Kudapati ayah dengan membawa laptopnya berjalan agak lunglai. Sepertinya ayah kelelahan. Kutegur ayah. Dan beliau langsung menjawab salamku sambil mencium keningku. Baru saja aku akan bercerita, ayah sudah memegang telepon genggamnya. Sepertinya ayah mendapat panggilan dari teman-teman lamanya. Ayah menjadi ketua panitia reuni SMA. Semenjak menjadi ketua panitia reuni, waktu ayah di rumah hampir saja habis untuk telpon, sms, bbm, dll hanya tuk sekedar berkordinasi. Pulang ke rumah sudah larut malam. Alhamdulillah masih dapat senyuman ayah....
Ayah tahukah kau, betapa aku ingin bercerita saat ini. Bercerita tentang kegiatanku di sekolah. Aku ingin bercerita, betapa hebatnya anakmu mendapatkan sticker bintang dari guru, karena aku berani tampil di dalam kelas. Betapa baiknya teman sebangkuku di kelas, memberikan penghapus pensil saat aku tak membawanya. Ayah aku ingin mendengarkan kisah-kisah heroik tentang sahabat nabi yang dulu pernah engkau ceritakan sebelum aku tidur. Ayah, besok aku akan menghadapi ujian akhir semester pertama kalinya di kelas I Sekolah Dasar. Aku butuh waktumu ayah....
Tapi ayah, kini selepas kerja kau terlalu sibuk dengan handphonemu. Engkau terlalu sibuk dengan group teman-teman alumni di blackberry mu. Engkau terlalu sibuk dengan group teman-teman kerjamu di blackberrymu. Ayah, bukankah teman-teman alumni SMP, SMA, Kuliah ayah pernah berinteraksi dengan ayah? Mereka pernah melakukan kegiatan bersama ayah. Bukankah rekan-rekan kerja ayah sudah bertemu saat ayah kerja? Kenapa ayah masih sibuk berinteraksi melalui telepon pintarmu. Tak adakah sedikit waktumu untukku.... Aku hanya minta sedikit waktumu ayah. Setiap kau pulang kerja, saatnya kau berinteraksi dengan aku, adik, dan bunda. Waktu untuk keluarga kita ayah.
Ayah...andai kau tahu isi hatiku! Aku hanya butuh waktumu sedikit saja. hanya beberapa detik.