Bayangan berlari, sesaat berhenti, tapi tak pernah sampai. Kau selalu memberi kabar bahwa ini akan sampai. Bahkan tidak akan teraba lama, sebentar lagi.
Aku bayangan. Yang rindu pada nyata. Yang sendu ketika cahaya mengantarkan sebuah sosok yang belum kuberi nama. Hanya sesempit ruang buat kau terjaga.
Ah aku bayangan…yang bisa tertunduk hingga tergelak. Yang tidak kenal sentuhan dengan sosok bernama kau atau siapa. Yang tetap berbahasa dengan aku. Menabuh dengan mengirama, memainkan sendiri hingga ramai.
Dan aku bayangan, yang menyaksikanmu dari belakang…kadang tertunduk atau memberi selengkung garis untuk kita senyumi bersama.