Ribuan asap beradu keluar dari seglintir mahasiswa di depan kelas
Detik, menit, puluhan menit berguguran
Berharap sang pemberi ilmu segera muncul
Langkah tanpa dosa lelaki gendut memasuki kelas di ikuti para penyebul asap tadi
Map berwarna hijau dia buka dan memanggil satu demi satu untuk sebuah acungan tangan
Puluhan pencari ilmu merasa bosan dengan mulut lelaki gendut
Diabaikannya semua ilmu yang entah bermanfaat atau tidak
Ngrumpi seperti dipasar,,
Terlelap seperti disurga,,
Candaan konyol yang tak berpendidikan,,
Semuanya jelas dihadapan mata lelaki gendud
Mungkin bosan, kecewa, gundah, atau entahlah
Dia sadar resiko menjadi pengajar buat orang yang tak terpelajar memang susah
Sejenak dia berpikir
Lebih baik benda yang berbahan kertas saya rapikan
Dengan lirih dia berkata, sampai sini saja, buat minggu depan lupakan saja
Selamat sore