Seorang penulis tidak terlalu memperhatikan untung atau rugi, karena yang dikejar bukan sekadar uang... uang, melainkan pengakuan sebagai seorang penulis.
Penulis-penulis ini, di satu sisi, menjadi tawanan hasrat mereka sendiri untuk diakui sebagai penulis yang setia menulis, bahkan ketika badai datang menekan mereka, yang juga tak peduli.
Keteguhan pengakuan dari para penulis jauh lebih berharga daripada angka-angka keuntungan yang masuk ke kantong mereka.
Mereka setia melayani, setia menulis tanpa pernah mengatakan keinginan untuk diakui, mungkin menjadi mimpi tersembunyi dari penulis-penulis zaman ini.
Meskipun penulis merasa kecewa karena akun mereka diblokir, mereka tetap menulis. Mereka telah menjadi tawanan dari keinginan mereka sendiri.
Mereka membuktikan bahwa mereka mampu bangkit untuk menulis dan mengembangkan ide-ide mereka dengan tekun dan disiplin yang mereka junjung.
Pada musim ini, akun-akun kritis seringkali tidak memedulikan siapa yang ingin dipuji dan diakui, dan siapa yang harus dikritik habis-habisan.
Hati-hati, pilihanku tidak boleh dikritik. Itu hanya bisa diapresiasi dengan narasi yang positif, meskipun ada kalanya penulis juga berbohong.
Diam dan dukunglah dengan literasi yang bersifat konstruktif.
Para penulis ini menjadi tawanan dari hasrat untuk diakui. Di sini, mereka setia dan tidak pernah menyerah, bahkan ketika mereka dihantam oleh tantangan.
Aku kagum pada penulis-penulis yang dengan setia menjadi tawanan dari hasrat mereka sendiri.
Mereka telah menjadi tawanan dari kata-kata yang mereka tulis dan dari mimpinya.
Mereka telah melayani tanpa keluhan, tetapi jangan salah paham atau iri, ketika nama mereka muncul dalam hasil pencarian Google saat ini.
Google tidak pernah menjadi sepi, karena penulis-penulis ini tidak pernah berhenti merangkai kata-kata di sini.
Semakin banyak yang mereka berikan, semakin besar pula pengaruh mereka di sana. Semakin banyak kata yang mereka tulis, semakin banyak yang membaca tulisan mereka, seolah-olah itu adalah tulisan yang suci.
Hanya akan tersisa nama-nama penulis yang mencoba menulis seperti tawanan di zaman ini. Mereka terus menulis tanpa henti, hingga nama mereka tidak dapat dihitung di antara literasi online.
Pengakuan demi pengakuan akan datang melalui perjuangan yang mereka alami. Pengakuan selalu datang pada akhirnya, ketika kata-kata tidak bisa lagi ditulis, dan hanya keheningan yang membuka ruang untuk pengakuan yang tidak pernah berakhir.
Salam berbagi, Ino, 9 November 2023.