Ini bukan puisi, bukan komedi dan bukan pula cerita fiksi, tapi suatu kenyataan sehari-hari. Ya, kenyataan unik dari dunia lain, yang mungkin begitu berbeda dari kampung halaman saya sendiri. Tentu harus saya akui, apa artinya kampung halaman saya kalau dibandingkan dengan Jerman yang memiliki budaya dan peradaban serta ilmu pengetahuan sudah jauh lebih dahulu modern. Meskipun demikian, saya tetap memiliki tatapan positif saat menemukan suatu perjumpaan antara ketimuran dan kebaratan. Ini bukan soal semata-mata tentang perbandingan budaya, bukan. Cerita ini adalah inspirasi yang memperkuat budaya sendiri, bahkan boleh juga kalau saya mengatakan dalam rumah dan bunga-bunga hidup, saya harus belajar dari orang Jerman: mencintai bunga-bunga dan menjadikan bunga hiasan meja dan rumah.
KEMBALI KE ARTIKEL