Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Kicauan Tentang BBM

20 November 2014   03:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22 49 1
HeyHoo...

Sekian lama tidak posting di sini, hari ini saya berhasil mengalahkan rasa malas untuk menuangkan sebagian pikiran dan opini pribadi saya ke forum yang lebih luas. Maaf kalau tata-bahasanya saya masih berantakan.

Topik posting ini tidak jauh dari topik terpanas di tipi-tipi yaitu tentang BBM.

Saya pribadi sebenarnya tidak setuju BBM naik, karena BBM naik = semua harga ikutan naik, tapi gaji belum tentu naik, omset dagangan OLShop belum tentu naik juga. #EhMaafCurhat

Saya masih berusaha positif thinking, dan mengamini bahwa rezeki orang memang tidak akan tertukar, Allah pasti akan membuka rezeki rakyat Indonesia lebih besar lagi. Aamiin

Saya masih berusaha positif thinking, terhadap pemerintah, iya mungkin beban pemerintah sebenernya buanyak sekali, dan mungkin si BBM ini adalah yang paling banyak nyedot anggaran pemerintah, ya mungkin ya, karena saya gak tau keuangan pemerintah yang sebenarnya.

Saya masih berusaha positif thinking, terhadap pendukung kenaikan BBM ini. Karena mungkin mereka sudah melihat bahwa jumlah penduduk yang miskin tinggal dikit, tinggal sepenglihatan matanya aja. Ya Mungkiiinn loh ya.

Tapi, ditengah ke-positif thinking-an saya ini. Sudah lama sekali saya sering bilang dan tanya ke orang-orang, sejak pemerintahan Opah BeYe dulu waktu naikin BBM (meski saat itu minyak dunia emang lagi naik), dan ketika sekarang pemerintahan Amang Owi yang kemarin naikin harga BBM (meski saat ini minyak dunia lagi turun).

Apa yang saya bilang dan tanyain ke orang-orang?

"Kenapa harus BBM yang dinaikin sih? kenapa gak pajak kendaraan pribadi non muatan ala pick-up yang dinaikin, parkir dimahalin, tilang dimahalin juga?" (Inget KENDARAAN PRIBADI bukan UMUM)

Kenapa? Iya kenapa gak elemen itu aja yang dinaikin?

Kan yang bikin pemerintah nyaris frustasi akibat BBM ini adalah pengguna BBM ini mayoritas pengguna kendaraan pribadi, yang membuat BBM subsidi ini gak tepat sasaran. Jadi kenapa gak sekalian naekin pajak, parkir, tilang juga.

Saya selalu berandai-andai, parkir di Indonesia harganya perjam nya bisa nyampe puluhan ribu, tilangnya minimal lima ratus ribu, pajak kendaraannya pertahun minimal buat motor dua jutaan, pajak mobil pertahun minimal 10jutaan, dan yang paling saya andai-andai adalah gak boleh ada yang beli kendaraan dengan sistem nyicil semua harus KONTAN bin LUNAS.

Kok lo jahat sih? artinya orang miskin gak boleh punya kendaraan bermesin gitu?

IYA emang mestinya gitu, biarin aja yang punya kendaraan cuma orang yang kaya dan mampu beneran. Biar orang-orang beralih ke kendaraan umum. Karena cuma kendaraan umum yang pajak dan parkirnya ringan (tilang harus tetep mahal biar pada displin berlalu-lintas juga).

At least dengan gitu masyarakat mikir ulang kalau mau beli kendaraan, kalau punya kendaraan lebih displin juga karena tarif tilang ratusan ribu. Mau beli kendaraan juga mesti nabung karena mesti kontan dan pajaknya mahalan, parkir juga gak mau lama-lama karena mahal juga.

Tetep aja transportasi umum di Indonesia mengkhawatirkan, udah gitu akses ke rumah/ kantor gw susah!

Ya mengkhawatirkan karena mereka kalah saing sama kendaraan pribadi yang diobral cukup dengan fotokopi KTP+KK+slip gaji sudah bisa membawa motor. Balik lagi seperti yang saya bilang, kalau elemen pajak, parkir, dkk itu dinaikin berkali-kali lipat, menurut kalian seberapa banyak orang yang mau bawa mobil/ motor pribadi? mau kerja bawa motor, perjam parkirnya 10rb di kali minimal 8jam kerja, sehari buat parkir doang abis 80 ribu, belum lagi biaya BBM nya. Gaji lo cuma 3,5 juta. emmmmmm masih mau bawa motor?

Akses ke rumah/ kantor susah? kan jadi peluang buat dishub buka trayek angkutan baru juga kan? atau kita jadi sehat karena bisa sepeda-an dan jalan kaki-an, atau kalau mau lebih kece rollerblade/sepatu roda-an

Pajak dari kendaraan gak akan nutup subsidi ini itu buat rakyat mba!

Setidaknya pemerintah gak berat banget kebebanin subsidi BBM, karena pada saat diterapin pajak+parkir mahal ini, yang beli BBM pastinya orang yang punya kendaraan, yang insya allah orang mampu.

Iyalaah mampu, pajak ma parkir aja mahal. Beli mobil ma bayar parkir mampu masa BBM gak mampu? Setidaknya kalaupun pemerintah naekin BBM kayak sekarang, yang ngeluh bukan masyarakat kecil yang kena imbas kenaikan aneka barang-barang lainnya.

Lo tau Indonesia kan? Pajaknya bisa di korup sist!

Loohh kan kita katanya mau revolusi mental dan revolusi birokrasi, bisa laah pecatin-penjarain itu yang suka tilep2 uang hasil tilang dan pajak.

Kok pemikiran lo cetek banget sih sis??

Ya, saya kan di awal udah bilang, saya cuma berandai-andai. Kan konsumsi BBM subsidi ini katanya banyak dipake oleh kendaraan pribadi, ya kalau gitu biar tepat sasaran BBM nya dan gak nyengsarain rakyat kecil, mending sengsarain yang punya kendaraan pribadi biar beli pertamax atau shell plus. :p

Kalau gitu industri otomotif bisa mati karena gak ada yang beli!

Kalau menurut saya jumlah kendaraan di Indonesia terutama di kota Besar itu udah kebanyakan, kepikir gak kalau dengan gitu (pajak+parkir mahal) jalanan bisa lebih lenggang dan gak ada macet. Mau pilih industri otomotif yang turun omset daripada negara yang defisit karena masalah yang itu-itu mulu? (BBM subsidi mulu kan alesan pemerintah defisit?).

Kalau menurut saya dengan aneka biaya kepemilikan kendaraan yang mahal dan sulit ini, yang pake BBM jadi dikit. Kalau dikit, beban subsidi juga jadi berkurang.

Stok BBM amaan, subsidi amaan...

INGAT perumpamaan ini buat kendaraan PRIBADI bukan buat KENDARAAN UMUM, KENDARAAN PENGANGKUT BARANG dan PERAHU NELAYAN.

dan Ingat juga ini cuma opini pribadi semata, kalau ada yang berpendapat lain, yuk mari di share, biar saya ada pencerahan lain dan tetep positif thinking.




*Ditulis oleh orang yang sedang berandai-andai dan lagi pengen iseng ngomentarin BBM biar kayak pengamat dadakan lainnya.

Sekian dan Sampai Jumpa.

tulisan ini di ambil dari blog saya dengan revisi: wp.me/p1eNSh-iu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun