17.20-18.15 WIB. Saat waktu Indonesia belum disamakan. ^_^
Sekedar klarifikasi, yang memecahkan ombak bukan senja, apalagi saya. Yang memecahkan ombak adalah beton-beton yang dibangun dan diletakkan berbentuk melengkung di sebuah pantai Jogjakarta. Glagah, nama pantainya.
Awalnya hanya dimaksudkan untuk meniadakan genangan bajir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, terutama dibagian muara sungai. Namun dalam perkembangannya, menjadi pelabuhan perikanan dan dapat menampung kapal yang mampu beroperasi di pantai dan lepas pantai. [pelitaonline.com]
Seperti berita yang dibawa angin. Bahwa pembangunan kota Jogja bergeser kea rah barat, tepatnya Kulon Progo. Konon, di kabupaten ini akan dibangun pelabuhan laut dan pelabuhan udara. Salah satu persiapan infrastruktur tersebut adalah pembangunan pemecah gelombang ombak ini.
Pembangunan pemecah ombak ini tampaknya masih panjang, begitu pula infrastruktur yang lain. Bahkan, untuk wisata sekali pun pantai ini biasa saja. Sarana dan prasarana yang ada di sana kurang terawat. Meskipun, ada kebun buah naga di tepi pantai Glagah ini.
Walau begitu, menikmati senja memecah ombak sembari memandani sunset di pantai Glagah cukup menyenangkan. Mengusir penat yang seringkali datang.