Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pembacok, Penjambret dan Motor Matic

28 Juni 2011   07:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:06 616 0
Tahun lalu Jogja heboh dengan kasus-kasus pembacokan yang dilakukan oleh psikopat setiap menjelang dini hari di sekitaran ringroad, lebih sering di ringroad utara. Entah bagaimana berita itu bermula dan menjadi sedemikian heboh. Hoax atau tidak, sampai sekarang belum diketahui jelas. Walaupun bumbu-bumbu cerita yang jauh lebih heboh jelas hoax. Korbannya adalah pengendara kendaraan roda dua. Awalnya berita-berita mengerikan itu terkait perampokan, tapi semakin hari berkembang berita bahwa pelakunya adalah psikopat yang tujuannya hanya membacok-bacok korbannya dengan sadis. Dan pelakunya selalu dikabarkan pengendara Vario putih. Terus terang waktu itu saya termasuk yang ikut-ikutan takut dan parno dengan berita itu. Jadi enggak berani lewat daerah ringroad usai isya kalau sendirian. Sampai, saya mendengar sendiri dari yang mengalami kejadian di ringroad. Bukan pembacokan, hanya saja momennya bersamaan dengan ramainya pemberitaan itu. Dua orang teman saya di saat yang berbeda, di jalan yang sama, ringroad utara daerah Casa grande, kalau malam memang sepi di ringroad ini. Seorang teman malam itu lewat daerah itu, tiba-tiba tangannya dipegang oleh pengendara motor lainnya yang searah dengannya. Dikira hanya sekali, ternyata pengendara itu mengulanginya lagi. Setelah teriak membentak, teman saya langsung ngebut. Yang seorang lagi, melintas di sana saat magrib dan hujan. Tiba-tiba dipepet oleh 2 orang pengendara motor. Awalnya jas hujannya yang ditarik, karena teman tetap bisa mengendalikan motor, 2 orang tersebut menarik tangan kanan yang memegang ‘gas’.  Hampir jatuh, untungnya tidak. Mereka kejar-kejaran sampai pos polisi kentungan. Setelah dari sana 2 pengendara itu tidak terlihat dan tidak terkejar oleh polisi. *** Hari-hari ini, Jogja kembali heboh dengan penjambret yang mengendarai Mio merah dan mengincar pengendara motor perempuan untuk dijambret. Kabar yang terdengar sih awalnya dari penjambretan di jalan Magelang. Namun isu semakin berkembang, konon katanya kemarin juga terjadi di jalan Gejayan (jl. Affandi) dan di jalan Solo. Mari jadi detektif-detektifan. Kesamaan dari keduanya ; korban adalah pengendara kendaraan roda dua dan pelaku adalah pengendara motor matic. Apakah ini ada hubungannya dengan perang yang punya gigi dan tidak punya gigi? Atau promosi? Kenapa di Jogja? Kenapa begiu menyeramkan? Saya juga enggak tau jawabannya. Kalau saya sih enggak ngaruh dengan perang itu (cuma ikutan takut :p), toh sampai sekarang enggak minat dengan motor matic, karena ; 1.    Selalu bingung di awalnya, harus siaga ngerem saat nyetarter dan selalu lupa mau masukin gigi. 2.    Sepanjang perjalanan, kakinya latah mau ngerem dan mindah gigi. 3.    Ini yang paling bahaya, sering bingung gimana cara turun dan berhentinya, kaki yang mana yang mau ditapakin duluan. Kan selama berkendara kakinya sudah napak rata dengan baik dan benar. Huaaa…sering mau jatuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun