Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

[di jogja] Monggo…

26 Mei 2011   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:12 152 0
Jogja mungkin tak lagi ‘seramah’ awal aku datang ke kota ini. Meskipun semakin hari rasa cintaku pada Jogja terus berubah, ya berubah dari sedikit semakin banyak. Sering banjir walaupun hujan deras hanya sebentar, panas yang membuat sakit kepala, macet yang mulai banyak di beberapa ruas, harga-harga yang mulai mengangkasa ke langit, bahasa yang mulai banyak ber elo-gue dan sikap ramah yang sedikit mengikis dari penduduknya.
Mengikis bukan berarti sudah habis. Masih banyak kalau mau diingat keramahan yang selalu menjelma dari jogja. Masih banyak tukang parkir bertanggung jawab yang tidak sekedar mengambil uang lalu pergi. Masih banyak pegawai toko, rumah makan yang bukan di Mall tersenyum ramah menyambut, melayani dengan ramah dan ‘melepas’ dengan ucapan terima kasih, masih banyak kondektur bis yang mau peduli dengan penumpang yang tidak tahu arah. Ya masih banyak.
“ Monggo…” kata yang biasa diucapkan ketika melintas dan melewati orang-orang yang ada di jalan yang kita lewati. Biasanya itu dilakukan sembari menganggukkan kepala dan tersenyum. Seingatku hal ini belum pernah kutemui dimanapun. Atau karena jam kunjungku ke daerah lain yang hanya seuprit? Biasanya ditempat lain hanya mengucap salam atau permisi tanpa menganggukkan kepala.
Liburan (weekend) panjang baru saja lewat, oleh-oleh dari Jogja juga mungkin belum habis ya. Sementara minggu depan libur panjang  lagi. Masih suka liat-liat photo selama di Jogja, gudegnya masih terasa saat sendawa hehe. Pasti banyak cerita tentang Jogja, walaupun entahlah masih adakah cerita tentang ramahnya Jogja menyapa terselip di sana. Tapi semoga ada ya, walaupun tidak sempat bertemu ‘monggo’. Atau ada yang sempat membeli cokelat monggo?
(gambar dari jogjakini.com)
Fyuuuhhhh.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun