Di bawah atap langit yang terik, rahim-rahim yang kuat tak kenal lelah menukar harapan sembari menunggu datangnya malaikat pembawa kebahagiaan. Dari fajar menyingsing hingga terbenam, lelaki itu sedang menerkah, berkah, menafkahi hidup walaupun bermandikan keringat. Wajah-wajah kokoh, raga-raga makin rentah dan masih ada jiwa-jiwa serta doa-doa memilih tinggal walaupun dari ingatan yang terbuang. Canda tawa, haru tangis, menjelma dalam satu wadah selaksa sebait kisah teruntai-juntai mengikuti setiap langkah, sedih, senang, damai bersitegang dengan kehidupan malang, gersang.
KEMBALI KE ARTIKEL