Satu hal yang juga ditinggalkan oleh penjajah Belanda adalah agama. Karena tercecer, maka aku pungut, aku rawat dan kini aku peluk. Jadilah aku nasrani, atau apalah namanya, sebagian kamu mengatakan aku ini kafir. Dan aku tidak masalah.
Dalam kekafiranku aku sering merenung, apalah bedanya aku dengan para ahli hukum yang masih memeluk kitab hukum tinggalan Belanda? Apa bedanya aku dengan para pahlawan yang mendapatkan pendidikan barat? Bedanya aku dengan penumpang Kereta Api tinggalam Belanda? Dengan mereka yang mewarisi sistem perkebunannya?