Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Kafirlah Aku

28 Oktober 2015   07:51 Diperbarui: 28 Oktober 2015   08:49 74 2
Penjajah itu pergi dari Bumi Pertiwi meninggalkan segudang amunisi, candu, kebudayan, dan sejumlah property. Rel kereta yang oleh Ranggawarsita disebut “kalung wesi tanah Jowo’ gak dibawa serta. Selain moda transportasi, mereka juga meninggalkan sistem pendidikan, sistem perkebunan, dan jangan lupa, sistem hukum kita juga masih peninggalan penjajah Belanda.
Satu hal yang juga ditinggalkan oleh penjajah Belanda adalah agama. Karena tercecer, maka aku pungut, aku rawat dan kini aku peluk. Jadilah aku nasrani, atau apalah namanya, sebagian kamu mengatakan aku ini kafir. Dan aku tidak masalah.
Dalam kekafiranku aku sering merenung, apalah bedanya aku dengan para ahli hukum yang masih memeluk kitab hukum tinggalan Belanda? Apa bedanya aku dengan para pahlawan yang mendapatkan pendidikan barat? Bedanya aku dengan penumpang Kereta Api tinggalam Belanda? Dengan mereka yang mewarisi sistem perkebunannya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun