Sedihmu tangkup-bertangkup di ceruk tungku
Meniup bara membakar doa
Agar tak basah harap yang mula
Bujang digendong ditimang-timang
Sibiran tulang dendang pikatan
Besarlah cepat bujangku sayang
Tanah rantau engkau jelangkan
Waktu bercumbu di pasar
Pada laki-laki setengah tua
Yang tak pernah beringsut dari lamunan
Pada janji dan doa yang terbakar