BBPPMDDTT Yogyakarta (Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yogyakarta)
Kunjungan pertama kami adalah ke BBPPMDDTT Yogyakarta. Dalam organisasi pemerintahan ini, kami dikenalkan dengan bidang-bidang pemberdayaan masyarakat desa, tertinggal dan pendatang. Salah satu hal penting yang kami pelajari adalah tentang hidroponik. BBPPMDDTT memiliki berbagai sistem hidroponik, seperti NFT, rakit apung, DFT dan poros. Menggunakan pendekatan hidroponik ini memiliki implikasi positif untuk mencapai SDGs, terutama untuk Tujuan 2e (Tanpa Kelaparan) dan 6e (Air Bersih dan Sanitasi). Dengan hidroponik, produksi pertanian dapat ditingkatkan, sumber daya air dapat dihemat, dan penggunaan lahan menjadi lebih efisien.
Di BBPPMDTT, kami juga belajar tentang metode pertanian berkelanjutan. Contohnya adalah sistem demplot, di mana penggunaan lahan dan sumber daya digabungkan dengan baik untuk menghasilkan hasil yang optimal tanpa limbah pertanian yang berlebihan. Aspek ini terkait dengan Tujuan 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) dari SDGs, yang diharapkan dapat mengurangi limbah dan memastikan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Selain itu kita juga mengenal berbagai jenis hewan ternak yang ada di BBPPMDDDTT seperti ayam petelur, kambing, sapi dan ikan. Pengelolaan ternak yang baik adalah kunci untuk mencapai Tujuan 2 (tanpa kelaparan) dan 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) dari SDGs. Dengan meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi dampak lingkungan dari industri peternakan, kita dapat memastikan pasokan makanan yang cukup dan berkelanjutan.Â
- Obyek Wisata Bhumi Merapi
Kunjungan kami yang kedua adalah ke obyek wisata Bhumi Merapi yang terletak di Kaliurang Yogyakarta. Di sini kami menemukan beberapa spot fotografi yang menarik dan bernuansa alam. Selain itu, beberapa area dirancang menyerupai lokasi di luar negeri. Di tengah keceriaan dan keindahan alam, kami juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan upaya perlindungan satwa liar.Â
Aspek pariwisata berkelanjutan seperti Bhumi Merapi berkontribusi dalam pencapaian SDGs, khususnya Goal 15 (Life on Land). Dengan menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi satwa liar, kita dapat melestarikan keanekaragaman hayati dan lingkungan alam secara berkelanjutan. Selain itu, kami juga memahami pentingnya pendidikan lingkungan bagi pengunjung.Â
Dalam konteks SDGs, pendidikan lingkungan berperan penting dalam mencapai Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 13 (Aksi Iklim). Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem, kita dapat menciptakan generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.Â
- Pusat Penelitian Agroteknologi UGM
Kunjungan ketiga kami adalah ke Pusat Penelitian Teknologi Pertanian UGM di Yogyakarta. Di tempat ini kita dikenalkan dengan berbagai penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan teknologi. Salah satu topik yang menarik adalah penanganan pascapanen, yang terkait erat dengan Tujuan 2 (Tanpa Kelaparan) dan Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab) SDGs. Dengan optimalisasi penanganan pasca panen, maka kehilangan hasil pertanian dapat ditekan dan stok pangan dapat lebih terjaga. Selain itu, kami juga belajar bagaimana menangani benih padi, membuat kompos dan membuang sampah.
 Aspek ini mendukung Tujuan 12 (Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab) dan Tujuan 13 (Tindakan Iklim) SDGs. Dengan mengadopsi metode pembuangan limbah yang tepat dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.Â
Dalam kunjungan kami ke Puslitbang Teknologi Pertanian UGM, kami juga berkesempatan berbincang dengan para peneliti dan mahasiswa yang mempelajari berbagai topik terkait pertanian dan pangan berkelanjutan. Melalui pertukaran tersebut, kami menyadari bahwa masih banyak potensi dan tantangan untuk mencapai SDGs di sektor pertanian. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk kolaborasi yang lebih luas antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat untuk menerapkan solusi berkelanjutan.