Tapi, ada media massa yang lolos dari jeweran pemerintah karena tidak menulis kata berupa terminologi "muntaber". Judul berita dan dalam tubuh berita yang ditulis adalah 'muntah-muntah dan berak-berak' dengan penjelasan dokter memberikan obat berupa cairan oralit. Ini kan sami mawon dengan 'muntaber', tapi dalam pandangan pemerintah waktu itu berbeda karena yang dinyatakan tidak ada lagi di Indonesia adalah 'muntaber'.
KEMBALI KE ARTIKEL