Kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi bagaikan puncak dari fenomena gunung es karena praktek-praktek penggandaan uang terjadi di mana-mana. Seperti dikatakan oleh sosiolog di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Hotman M Siahaan, yang akrab dipanggil Bang Hotman ini, praktik penipuan ini mampu melibatkan ribuan orang, karena sebagian masyarakat masih bersikap irasional dan terperdaya kebudayaan 'ingin cepat kaya'. Bahkan, seperti dituturkan Bang Hotman ke “
BBC Indonesia” (4/10-2016), sosok Marwah Daud Ibrahim, yang dikenal sebagai intelektual dan politikus, meyakini praktik penipuan Taat Pribadi yang disebutnya sebagai 'semacam sulap-sulapan’ itu. "Beliau ini intelektual, akademisi yang terkenal, lalu tiba-tiba sangat irasional melihat perkara ini dan begitu membela Kanjeng Dimas," kata Hotman.
KEMBALI KE ARTIKEL