Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

AIDS Bukan Pembunuh Terselubung

29 Agustus 2013   08:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40 282 1

Dalam berita disebutkan Freddie Mercury dan Magic Johnson terinfeksi HIV karena perilaku seks bebas. Tidak ada kaitan langsung antara ‘seks bebas’ dengan penularan HIV. Penularan HIV melalui hubungan seks terjadi karena seseorang melakukan hubungan seks (sanggama) penetrasi tanpa kondom dengan seseorang yang HIV-positif di dalam atau di luar pernikahan. Sebaliknya, walaupun hubungan seks dilakukan di luar pernikahan (zina) kalau keduanya HIV-negatif maka tidak akan pernah terjadi penularan HIV.

Istilah ‘seks bebas’ ngawur. Kalau ‘seks bebas’ merupakan terjemahan dari free sex maka dalam kamus-kamus bahasa Inggris tidak ada entry free sex. Yang ada hanya free love (The Random House Dictionary, TIME, 1980) yaitu kebiasaan yang mengizinkan hubungan seks tanpa ikatan nikah yang sah. Lagi pula dalam berita itu tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan ‘seks bebas’.

Pada bagian lain disebutkan “ …. 20 juta dari mereka telah meninggal karena AIDS”. Ini pun tidak akurat karena AIDS tidak bisa membunuh seseorang karena AIDS bukan penyakit tetapi suatu kondisi pada seseorang yang terinfeksi HIV. Secara statistik masa AIDS terjadi antara 5-10 tahun setelah seseorang terinfeksi HIV.

Pada masa AIDS seseorang sangat mudah diserang berbagai penyakit baik yang disebabkan kuman, bakteri, basil maupun virus. Jadi, yang bisa mematikan seseorang yang sudah mencapai masa AIDS adalah penyakit-penyakit yang menyerang pada masa AIDS yang disebut sebagai infeksi oportunistik. Infeksi ini tidak hanya terjadi pada Odha (Orang yang hidup dengan HIV/AIDS) karena HIV tetapi juga pada orang-orang yang sistem kekebalan tubunnya turun karena penyakit lain.

Memang, kasus HIV/AIDS terbesar di Afrika, tetapi ada fakta lain yang tidak dikemukakan yaitu sejak awal tahun 1990-an kasus infeksi baru di kalangan dewasa di Afrika, Eropa, Oseania dan Amerika mulai mulai menunjukkan grafik yang mendatar. Sebaliknya, di kasawasan Asia kasus baru di kalangan dewasa justru meroket (AIDS No Time for Complacency, WHO Regional Office for South-East Asia, New Delhi, 1997).

Hal itu bisa terjadi karena penduduk di kawasan Afrika, Eropa, Oseania dan Amerika sudah menerapkan cara-cara pencegahan yang realistis yaitu menghindarkan diri dari kegiatan-kegiatan yang berisiko tinggi tertular HIV yaitu:

(1) Melakukan hubungan seks (sanggama) penetrasi baik heteroseks (laki-laki dengan perempuan), biseks (laki-laki dengan perempuan dan dengan laki-laki), seks oral dan seks anal tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti di dalam atau di luar pernikahan yang sah, serta homoseks (laki-laki dengan laki-laki).

(2) Melakukan hubungan seks (sanggama) penetrasi baik heteroseks (laki-laki dengan perempuan), biseks (laki-laki dengan perempuan dan dengan laki-laki), seks oral dan seks anal tanpa kondom dengan seseorang yang suka berganti-ganti pasangan di dalam atau di luar pernikahan yang sah.

(3) Menerima transfusi darah.

(4) Memakai jarum suntik dan semprit secara bersama-sama dengan bergiliran dan bergantian.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun