”Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Aisiyah Kendal, dari 500 penderita virus HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Kendal, sekitar 4 persen di antaranya adalah perangkat desa di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.” Ini lead pada berita ”Sekitar 4 Persen dari 500 Penderita Virus HIV/AIDS adalah Perangkat Desa” (kompas.com, 21/3-2012).
Fakta itu merupakan konsekuensi logis dari ’kekuasaan’ yang mereka miliki, yaitu uang dan jabatan. Uang bisa membawa mereka ’mengembara’ mencari ’cinta’, sedangkan jabatan memungkinkan mereka beristri lebih dari satu.
’Pengembaraan’ perangkat desa itu membuat mereka melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sering berganti-ganti pasangan, terutama pekerja seks. Ini menempatkan perangkat desa yang ’nakal’ berada pada risiko tinggi tertular HIV.
Begitu pula dengan beristri lebih dari satu merupakan perilaku berisiko jika ada di atara istri mereka yang sudah pernah menikah. Soalnya, tidak bisa diketahui dengan pasti perilaku suami-suami mereka.