Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kab Garut, Jabar, Melaporkan 117 Kasus HIV/AIDS

4 Agustus 2011   16:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 351 0

Satu demi satu daerah-daerah di Indonesia mulai melaporkan kasus HIV/AIDS. Semula banyak kepala daerah, tokoh masyarakat serta elemen-elemen lain yang menepuk dada karena daerah mereka tidak melaporkan kasus HIV/AIDS.

Itu semua adalah keadaan yang semu karena tidak ada laporan bukan berarti tidak ada kasus. Tidak ada laporan terjadi karena banyak hal, misalnya, tidak ada sistem survailans tes HIV yang konsisten, dokter dan rumah sakit tidak melaporkan kasus, dll.

Tapi, ketika kasus-kasus HIV/AIDS yang tidak terdeteksi dan tidak dilaporkan itu masuk masa AIDS, maka semua sudah terbuka. Artinya, pada masa AIDS (antara 5-15 tahun setelah tertular HIV) mulai muncul berbagai penyakit, disebut infeksi oportunistik, seperti diare, ruam, sariawan, jamur, TB, dll. Yang sangat sulit sembuh sehingga memaksa mereka berobat ke rumah sakit.

Karena pada orang yang tidak mengidap HIV penyakit itu bisa sembuh, maka dokter mengaitkannya dengan HIV/AIDS dan dianjurkan tes HIV. Tapi, hal itu sudah ’terlambat’ karena sebelum terdeteksi orang-orang yang mengidap HIV sudah menularkan HIV kepada orang lain pada rentang waktu antara 5 dan 15 tahun sebelum terdeteksi (Lihat Gambar 1).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun