* Tanah Papua Bisa Jadi ‘Afrika Kedua’ Jika Penanggulangan Tidak Konkret
Jika hanya melihat angka maka akan banyak yang menggeleng-gelengkan kepala dan menafsirkannya dengan moralitas dirinya sendiri. Tapi, kalau angka itu dilihat dari aspek epidemiologi, maka ada beberapa hal positif yang terkandung di balik angka tersebut. Angka itu laporan sampai Maret 2011.
Pertama, angka itu menunjukkan jumlah mata rantai penyebaran HIV yang sudah diputus. Bandingkan dengan daerah yang kasus HIV/AIDS-nya rendah sehingga kasus-kasus yang tidak terdeteksi akan menjadi mata rantai penyebaran HIV di masyarakat tanpa disadari. Hasilnya kelak adalah ledakan AIDS karena kasus-kasus yang tidak terdeteksi itu merupakan ‘bom waktu’ yang akan meledak pada masa AIDS (antara 5-15 tahun kemudian).
Kedua, jumlah itu muncul dari hasil tes sukarela dan diagnosis di rumah sakit. Itu menunjukkan penjangkauan yang dilakukan kalangan LSM sudah berhasil menembus masyarakat.
Ketiga, jumlah itu menunjukkan penduduk yang ditangani secara medis, kecuali yang sudah meninggal, sehingga mereka (akan) bisa hidup seperti biasanya karena meminum obat antiretroviral (ARV).