Dalam berita disebutkan: “ .... tentara dan polisi termasuk profesi yang berisiko tinggi tertular HIV dan AIDS. Penyebabnya, antara lain, mereka sering berpisah dengan istri dalam waktu yang lama.” Ini tidak akurat karena yang juah dari keluarga, dalam hal ini istri, bukan hanya tentara dan polisi. Pegawai negeri, karyawan, buruh, dll. juga banyak yang jauh dari keluarga. Penjaga menara mercu suar, misalnya, selama empat bulan hidup jauh dari keluarga di pulau-pulau terpencil atau di daratan yang jauh dari permukiman. Anak buah kapal berbulan-bulan terapung-apung di tengah lautan.
Risiko tertular HIV melalui hubungan seks (bisa) terjadi di dalam atau di luar nikah jika dilakukan tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan yang sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks dan pelaku kawin-cerai. Ini merupakan perilaku orang per orang yang sama sekali tidak terkait dengan pekerjaan dan kondisi keseharian.
Buktinya, tentara Belanda yang menjadi bagian Pasukan Perdamaian PBB di Kamboja bersama Indonesia tidak ada yang tertular HIV selama mereka bertugas di Kamboja. Sebaliknya, tentara Indonesia ada 11 yang ‘kepatil’ (tertular) HIV. Kalau diukur dari jarak maka jarak antara Amsterdam – Pnom Penh (kira-kira 35.000 km) lebih jauh daripada jarak antara Jakarta – Pnom Penh (kira-kira 10.000 km). Jika dipakai alasan jauh dari keluaga tentulah tentara Belanda yang paling banyak tertular. Tapi, faktanya lain. Tidak ada tentara Belanda yang tertular HIV.
Disebutkan pula: "Sehingga perlu kekuatan iman yang lebih besar untuk bertahan.” Ini salah satu kunci mengapa tentara Indonesia tertular HIV di Kamboja sedangkan tentara Belanda tidak ada yang tertular HIV. Pertama, tidak ada kaitan langsung antara iman. Dalam KBBI iman adalah 1. kepercayaan (yang berkenaan dengan agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dll. 2. ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Dalam kaitan pernyataan ‘kekuatan iman’ sebagai ‘benteng’ dikaitkan dengan perilaku seks yaitu hubungan seks di luar nikah. Jika lebih pas lagi pernyataan ini mengarah kepada pelacuran.