Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Mendorong Pembangunan Ekonomi Nasional

7 November 2014   03:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:25 407 2
da anggapan bahwa krisis moneter yang bisa mengguncang stabilitas sistem keuangan terjadi karena ‘ulah’ pemerintah dalam mengelola keuangan negara. Padahal, stabilitas sistem keuangan dipengaruhi oleh berbagai hal, al. stabilitas harga dan stabilitas keuangan baik yang bersumber dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Untuk menyimak stabilitas sistem keuangan bisa dilihat dari dua aspek yaitu institusi keuangan yang stabil yang ditandai dengan industri perbankan yang sehat sehingga tidak ada bank yang collapse. Kondisi ini meningkatkan kredibilitas dunia perbankan di mata masyarakat sehingga mendorong masyarakat memakai jasa perbankan, seperti tabungan dan deposito. Aspek lain yang menunjukkan stabilitas sistem keuangan adalah kondisi pasar yang stabil yang tidak menimbulkan gejolak harga.

Instabilitas sektor keuangan sendiri dipicu oleh berbagai faktor yang menjadi penyebab dan dampak dari gejolak yang ditandai dengan kegagalan pasar yang bersifat struktural dan perilaku pasar. Kondisi ini bisa bersumber dari luar (internasional) dan dari dalam (domestik). Dampak dari instabilitas merupakan risiko terhadap kredit, likuiditas, pasar dan operasional.

Stabilitas sistem kuangan yang terganggu, misalnya terhadap dunia perbankan, karena krisis moneter seperti yang dialami Indonesia tahun 1997-1998 harus dibayar mahal. Upaya untuk mengatasi kriris perbankan wakut itu menghabiskan dana sebesar 34,5 persen dari PDB (produk domestik bruto yaitu nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu yang merupakan salah satu cara untuk menghitungpendapatan nasional).

Jika salah satu elemen yang menjaga stabilitas keuangan terganggu atau tidak berfungsi dengan baik, maka  elemen  lain  akan  terpengaruh.  Misalnya,  tingkat  inflasi  yang  tinggi  dapat membawa konsekuensi pada kebijakan uang ketat (tight money policy), peningkatan suku bunga, dan menambah jumlah kredit bermasalah. Kondisi ini pada akhirnya akan memicu kegagalan bank dan lembaga keuangan lain di sektor keuangan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun