Trimetris, seorang mahasiswa yang jauh dari orang tua, sangat menyadari pentingnya mempersiapkan diri untuk berbagai situasi, termasuk ketika jatuh sakit. Menurutnya, terdaftar sebagai peserta JKN adalah langkah wajib untuk menghadapi kemungkinan sakit di masa depan.
"Kehidupan sebagai mahasiswa dan perantau penuh dengan tantangan, termasuk menjaga kesehatan. Beberapa bulan lalu, saya mengalami gangguan kesehatan. Rasa sakit di perut yang tidak kunjung reda ternyata adalah usus buntu, dan saya harus menjalani operasi," ujar Trimetris pada Rabu (29/05).
Trimetris menjelaskan bahwa saat pertama kali berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar, dirinya kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Seluruh proses administrasi hingga pengurusan rujukan ke rumah sakit berjalan sangat baik, dengan petugas kesehatan yang sigap membantu di setiap tahap pengobatan.
"Di rumah sakit, saya merasa sangat terbantu oleh perawat dan dokter. Mereka tidak hanya memberikan pelayanan medis yang baik, tetapi juga dukungan moril yang sangat berharga bagi saya. Mereka memberikan semangat setiap hari, mengetahui bahwa saya adalah perantau yang jauh dari keluarga," jelas Trimetris.
Trimetris bersyukur seluruh prosedur berjalan lancar, dan perawatan yang ia terima pasca-operasi juga sangat baik. Dokter dan perawat terus memantau proses pemulihannya. Trimetris mengungkapkan bahwa berkat Program JKN, ia tidak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun untuk seluruh rangkaian pengobatan yang ia terima.
"Selama masa pemulihan, saya semakin merasakan betapa pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN. Dengan adanya program ini, saya tidak perlu khawatir tentang biaya operasi yang mungkin memberatkan. Semua biaya pengobatan, termasuk operasi dan perawatan pasca-operasi, ditanggung oleh Program JKN. Saya sangat bersyukur karena bisa fokus pada pemulihan agar dapat kembali ke aktivitas perkuliahan seperti biasa," kata Trimetris.
Pengalaman ini membuat Trimetris semakin yakin bahwa Program JKN sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai peserta JKN, ia berharap program ini terus berkembang dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya melalui masa sulit ini, mulai dari tenaga medis di Puskesmas hingga rumah sakit. Terima kasih juga kepada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN yang telah memberikan pelayanan terbaik. Saya akan selalu mendukung dan berharap program ini terus ada untuk memberikan manfaat bagi banyak orang," tutur Trimetris.
Cerita Trimetris Umbu Pati menggambarkan bagaimana Program JKN dapat menjadi penyelamat bagi banyak individu, khususnya mahasiswa perantauan yang jauh dari keluarga. Program ini bukan hanya sekadar jaminan kesehatan, tetapi juga memberikan rasa aman dan dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang berada dalam situasi sulit.
Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan manfaatnya. Dengan prinsip gotong royong yang menjadi dasar, diharapkan semakin banyak masyarakat yang merasakan dampak positif dari program ini. Dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat akan sangat membantu keberlanjutan Program JKN dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.
Cerita Trimetris adalah salah satu dari banyak bukti nyata bahwa Program JKN mampu menjadi sahabat setia bagi mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia, terutama saat mereka jauh dari keluarga dan menghadapi tantangan kesehatan. Harapan kita semua, Program JKN akan terus berkembang dan semakin memperkuat sistem kesehatan nasional, membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.