Saat ini Program JKN-KIS yang telah berjalan sejak tahun 2014 sudah banyak membantu penduduk Indonesia. Terhitung sekitar 200 juta lebih penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, di mana peserta yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang cakupannya paling banyak. Ini bukti bahwa pemerintah hadir untuk rakyatnya.
Salah satu peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), Renaldo mengatakan sangat beruntung memiliki JKN-KIS, karena selain manfaat pelayanan kesehatan yang sangat luas, juga iuran perbulan yang sangat ringan.
"Iurannya sangat terjangkau, karena program ini adalah program pemerintah yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakatnya," ujarnya.
Renaldo tercatat sebagai peserta JKN-KIS kelas 1 yang pernah menggunakan pelayanan JKN-KIS yakni saat ia membutuhkan kacamata karena penglihatannya kabur dan kata dokter harus dibantu dengan kacamata. Baginya, pelayanan yang diberikan sangatlah memuaskan dan prosedurnya pun sangat mudah serta biaya dijamin penuh Program JKN-KIS.
Renaldo telah merasakan manfaat dari Program JKN-KIS sehingga ia rutin membayar iuran setiap bulan. Baginya selain bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, menjadi peserta JKN-KIS sama halnya menjadi pahlawan bagi sesama, karena iuran yang dibayarkan setiap bulan dan apabila tidak digunakan, dapat membantu peserta lain yang sedang sakit dan membutuhkan biaya pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
"Tidak ada ruginya sama sekali menjadi peserta JKN-KIS, selain manfaat yang telah saya rasakan, saya juga dapat membantu sesama. Di sini lah letak gotong royong dari Program JKN-KIS, yang sehat membantu yang sakit dan yang sakit memperoleh bantuan berupa biaya pelayanan kesehatan dari iuran peserta yang sehat," imbuhnya kepada tim Jamkesnews.
Dari pengalaman yang ia ceritakan tersebut, ia pun mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar mendaftarkan diri beserta anggota keluarga, karena baginya sakit bisa datang kapan saja. (dh/TI)