Perkataan ibuku tadi membawaku
Entah kealam mana?
Yang jelas kalimat kalimat itu memaksa otak ku untuk berfikir kemudian mencernanya
"Menikah "
Bukan satu hal yang mudah bagiku
Butuh kesiapan untuk semua itu
Tak cukup sekedar cinta untuk pondasinya
Banyak material pendukung untuk kekokohan nya
"ibu takut yach punya perawan tua "? Selaku tadi dimeja makan
"mel ,loe kan cewe " sela abangku
"ya ,mbak, mas irwan kan juga kelihatan serius ngejalin hubungan ma loe , kurasa dia juga menginginkan begitu "
"kawin " celetuk adik bungsuku
"umurku kan masih 26 ,masak kalian pada ketakutan dengan label perawan tua yang bakal ku sandang ,
Aku aja ga takut"
Belaku
"ya bukan gitu " timpal abangku lagi
"maksudnya lebih diseriusi lagi pacaran nya "
"udah bukan anak Sma mbak "
"ya ya aku ngerti , tapi kan ga harus buru buru gitu ,pelan pekan "
"kalau kelamaan labelnya perawan tua
, kepelanan brandnya janda muda , hahahaha
"huss de, tegur ibu pada adik bungsu ku
Hening seketika
Aku pandangi wajah ibuku lama
Cucu apakah dia menginginkan itu "?
Kayaknya ga? Ibuku anaknya kan banyak 4 orang apakah kurang bikin rame rumahnya
Mas alan ,kenapb bukan dia aja yang menikah dulu
Apakah karna dia cowo ,jadi bebas kapanpun dia mau
Nana ,masih suka iseng iseng nyari pilihan
Ivana apalagi masih ingusan
Aku kembali ke diriku sendiri
Anak kedua yang sudah punya pekerjaan ,umur juga sudah memungkinkan , pasangan sudah ada ,walau baru jadian menginjak tahun kedua tapi irwan kurasa tak akan sekedar main main denganku
Apalagi dia anak tunggal dari keluarganya
"Mamaku sudah pingin cucu say " candanya padaku
Aku mengintari makluk makluk yang masih duduk dikursinya masing masing secara bergantian ,tanpa berniat lagi menghabiskan sisa nasiku
"aku kenyang ,masuk kamar dulu yach"?
Pamitku tanda menunggu lagi sebuah persetujuan , bergegas melangkah meninggalkan mereka kemudian menjatuhkan tubuh ke pembaringan
Kemudian aku menangis
(trauma , membayangiku ,banyak kegagalan yang ku lihat dengan mataku ,)
Pagi
Riey 2
Bersambung