Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, Indonesia menghadapi tantangan yang tak kalah kompleks dengan peluang yang terbuka lebar. Salah satu isu kebangsaan yang menjadi perhatian adalah erosi nilai gotong royong di tengah masyarakat. Gotong royong, sebagai salah satu nilai luhur yang telah menjadi identitas bangsa, kini dihadapkan pada tantangan dari perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin individualistis. Namun, bukan berarti nilai ini kehilangan relevansinya. Sebaliknya, gotong royong perlu direinterpretasikan dan diaktualisasikan sesuai dengan dinamika zaman. Transformasi digital yang berkembang pesat di Indonesia membawa pengaruh signifikan terhadap pola interaksi sosial. Media sosial, platform berbagi, dan aplikasi digital lainnya memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, di sisi lain, teknologi juga menciptakan jarak emosional dan sosial, yang secara perlahan dapat mengikis kepekaan terhadap kebutuhan bersama. Fenomena ini terlihat dari meningkatnya individualisme, minimnya partisipasi dalam kegiatan kolektif, dan melemahnya kesadaran terhadap isu-isu kebangsaan.
KEMBALI KE ARTIKEL