Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Inovasi Berkelanjutan dengan Design Thingking (Menjawab Tantangan Masa Depan)

11 September 2024   20:20 Diperbarui: 11 September 2024   22:46 59 0
Inovasi dalam model bisnis berkelanjutan (Sustainable Business Models/SBM) menjadi sorotan penting dalam diskusi global mengenai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu pendekatan yang semakin populer dalam menciptakan SBM adalah Design Thinking (DT). DT, yang berfokus pada pemecahan masalah secara kreatif dengan pendekatan berpusat pada pengguna, telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk menghubungkan inovasi bisnis dengan keberlanjutan. Artikel berjudul "Sustainable Business Models Innovation and Design Thinking: A Bibliometric Analysis and Systematic Review of Literature" oleh Juliana Kurek dan koleganya (2023) memberikan analisis mendalam tentang bagaimana DT berperan dalam inovasi SBM. Mereka menyusun tinjauan literatur sistematis dan analisis bibliometrik terhadap 371 artikel yang dipublikasikan dari berbagai sumber, terutama dari dua jurnal terkemuka: "Journal of Cleaner Production" dan "Sustainability", yang masing-masing mencakup 15% dan 11% dari total artikel yang dianalisis. Dalam penelitian ini, Kurek et al. (2023) menemukan bahwa konsep SBM yang digabungkan dengan prinsip DT memungkinkan terciptanya nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Namun, mereka juga menemukan adanya kekurangan dalam penerapan prototipe dan pengujian dalam berbagai kerangka SBM saat ini. Ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk memperkuat aspek tersebut agar inovasi berkelanjutan dapat diterapkan secara lebih efektif di dunia nyata. Tahun-tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam publikasi yang berkaitan dengan SBM dan DT, dengan sekitar 60% dari publikasi dalam topik ini diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2021. Data ini menunjukkan bahwa kolaborasi antarpeneliti dan pengembangan metodologi baru sangat diperlukan untuk memperbaiki pendekatan dalam SBM, khususnya melalui integrasi DT secara lebih komprehensif.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun