Malam itu, sepanjang jalan raya dari arah Timur menuju alun-alun dipadati aneka kendaraan namun lancar dan setibanya di perempatan Palma, kurang lebih lima ratus meter dari alun-alun, tertutup bagi kendaraan roda empat. Sedang jalannya jadi tempat parkir dan penuh sesak kendaraan roda dua, apalagi pejalan kakinya ‘umpyek’ mengarah ke tempat acara. Tiba di area luar alun-alun dikelilingi pagar, kami mengarah ke bagian Barat tepatnya di depan Masjid Besar ikut antri masuk, menarik tukang sobek tanda masuk Polwan-polwan jelita.
KEMBALI KE ARTIKEL