Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Indri Sang Burung Pipit

16 September 2011   10:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:54 312 2

Ketika Indri masuk sekolah di pagi hari yang mendung,sesampainya didalam sekolahan hujan lebat, baru reda saat pelajaran terakhir. Dalam batin Indri berkata “syukurlah hujan renda tadi lupa tidak bawa payung” bel tanda pulang berbunyi, seperti biasa teman-teman Indri berhambur keluar kelas semua ingin segera sampai rumah, pulang. Demikian juga Indri pulang bersama-sama teman-temannya yang satu jurusan. Indri kelas tiga sekolah dasar di pinggir kota, tinggal di desa yang masih asri banyak sekali tanaman pohon yang besar-besar dan dipinggir desa membentang persawahan yang sangat luas di sana juga ada sungai yang jernih mengalir untuk mengairi sawah-sawah Pak Tani.

Dalam perjalan pulang dipertengahan jalan Indri mendengar suara cericit burung kecil, “teman tuh dengar ada anak burung Pipit yang sedang kelaparan dan kedinginan, dimana yaa?”. Indri mencari sumber suara, “oh…itu dibawah sana dibawah pohon besar, kasihan sekali kedinginan, teman tolong tunggu ya Indri mau nolong mereka kasihan?” sambil menuruni lereng dipinggir jalan “aduh…” teriak Indri hampir terpeleset lerengnya licin, kena air hujan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun