Mohon tunggu...
KOMENTAR
Dongeng

Luna dan Permintaannya

23 Januari 2012   22:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:31 197 1



Luna jatuh cinta pada Aril. Entah apa yang menarik dari Aril, yang pasti..Luna merasa Aril 'berbeda' dibanding semua laki-laki yang pernah dekat dengannya.

Begitu cintanya Luna pada Aril, seperti tergila-gila...Luna sangat mendamba dan ingin memilikinya. Perasaan yang sebelumnya tidak pernah ia miliki. Selama ini, Dia tidak pernah terpikir untuk menikah dengan seorang lelaki.

Setiap malam Luna berdoa dan memohon pada Tuhan : "Tuhan...buatlah Aril yang kucintai untuk segera melamarku..".

Lalu, malamĀ  berikutnya Luna kembali berdoa : "Tuhan...jadikan Aril suamiku, aku sangat ingin jadi istrinya". Begitu seterusnya. Sampai pada suatu malam, Luna bermimpi bertemu seorang kakek. Kakek itu jelmaan dari Malaikat, yang diutus Tuhan untuk mengingatkan Luna akan doa-doanya.

Kakek : "Luna, apakah benar kau ingin Aril menjadi suamimu?

Luna : "Benar kakek, aku sangat mencintainya dan tak ingin terpisahkan dengannya"

Kakek : "Coba kau renungkan lagi permintaanmu, bukankah selama ini Aril sering menyakitimu?"

Luna : "Benar Kakek, tapi dia sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi"

Kakek : "Bukankah Dia sering berjanji tapi juga mengulangi kesalahannya lagi?"

Luna : "Suatu saat Dia pasti berubah kakek"

Kakek : "Aku sekedar mengingatkan, agar kau tidak menyesal dikemudian hari" lalu kakek itu menghilang.

Sampai akhirnya, suatu ketika...Luna hamil! Begitu cintanya Luna terhadap Aril, sampai-sampai semua yang dia miliki, diberikan pada Aril. Dari mulai materi sampai ...kehormatannya. Dia bahkan tidak mempedulikan peringatan teman-teman dekatnya maupun orang-orang yang menyayanginya untuk segera meninggalkan Aril.

Singkat cerita, akhirnya Aril "terpaksa" menikah dengan Luna.

Awalnya, Luna begitu bahagia dan bersyukur, karena akhirnya apa yang diharapkan dan diimpikannya menjadi kenyataan.

Selang beberapa waktu kemuka, Aril ternyata tidak pernah berubah. Bahkan sebagai Suami dan Seorang Ayah...Aril kerap melalaikan tanggung jawabnya. Tidak hanya menyiksa Luna secara fisik, tapi bahkan secara mental.

Dalam penderitaannya hari ke hari, Luna menyimpannya sendiri. Dia tidak berani dan malu menceritakan kesulitan dan masalahnya pada orang lain. Juga pada teman-teman dan orang-orang yang "SESUNGGUHnya" sangat peduli dan menyayanginya. Meski Aril tidak meninggalkannya, tapi dalam kebersamaan mereka hanya cerita diatas kertas, tapi tidak dalam kenyataannya. Alangkah malang nasib Luna.

Sampai suatu hari, Luna menyadari : Apa yang kita mau dan ingin kita miliki, belum tentu baik untuk kita! Bahkan bisa sebaliknya, jadi bumerang untuk kita.

Kesimpulan dari cerita ini adalah :

1. Berhati-hatilah dengan keinginanmu!

2. Jangan abaikan peringatan, teguran maupun nasehat dari orang sekitarmu....sekalipun itu MUSUHmu!

3. Berdoalah dengan meminta yang terbaik untuk kehidupanmu, bukan yang kau inginkan. Maka, jadikan selalu Tuhan Pemimpinmu! Pengendali kehidupanmu, bukan keinginanmu!

4. Bahwa Kehidupan kita, sudah di"GARIS"kan semenjak bumi dulu baru tercipta...maka...jalani TAKDIRmu dengan ikhlas. Karena Tuhan pasti punya RENCANA untuk kita, dan itu yang TERBAIK.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun