Kebiasaan menggunakan jasa dari Tukang sol sepatu dimulai dari rumah orang tua. Saya datang dari keluarga besar dan otomatis pengeluaran orang tuapun sangat besar untuk keperluan anak-anak mereka. Untuk mendapatkan sepatu baru, kami harus menunggu sampai Hari Raya Natal tiba. Itu berarti jika sepatu kami rusak sebelum hari Natal maka jasa Tukang sol sepatulah solusinya. Kebiasaan memperbaiki sepatu ini saya bawa sampai ke Jerman.
Tukang sol sepatu atau pembuat sepatu di Jerman disebut “Schumacher” atau "Schuhmacher" yang berasal dari dua kata; “Schuhe = Sepatu” dan “Macher = Pembuat”. Atau lazim juga disebut “Schuster”.
Setahu saya; kalau di Indonesia bahwa ketrampilan memperbaiki sepatu didapat dari turun temurun. Sedangkan di Jerman, untuk menjadi seorang “Schuhmacher” harus belajar selama 3 tahun dan untuk “Orthopaedie-Schumacher” selama 3,5 tahun. “Orthopaedie-Schumacher”adalah ahli pembuat sepatu untuk orang-orang yang tidak bisa menggunakan jenis sepatu dengan standard umum yang dijual di toko-toko.
10 tahun yang lalu, di desa tempat tinggal kami ada servis “Schumacher”, kami sering membawa sepatu yang rusak kesana. Beliau sangat jujur dalam memberi saran jika sepatu kami layak dibetulkan atau tidak. Hal ini mengingat tarif dari seorang “Schuhmacher” cukup mahal.
Sangat disayangkan, beliau sudah tidak bisa bekerja lagi dan menutup usahanya. Oh ... ya usaha tersebut di gudang rumahnya, ciri khas usaha tradisional Jerman.
Sekarang servis sol sepatu bisa ditemukan di Supermarket-supermarket besar dimana mereka mempunyai counter tersendiri. Semua dilakukan oleh mesin. Usaha mereka pun tidak hanya memperbaiki sepatu saja melainkan membuat kunci dan papan nama juga.
Di Jerman, jika kita ingin membuat kunci kedua (serep) dimana kunci masternya masuk dalam kategori “kunci spesial” maka kita diharuskan menunjukkan ID Card/KTP demi menghindari aksi kriminal. Untuk kunci yang simpel, KTP tidak diperlukan dan harga pembuatannya sekitar 4 – 5 Euro.
Mungkin para pembaca akan berpendapat kalau saya “pelit” karena toh harga sepatu tidak mahal jika tidak bermerek. Pendapat anda “betul” hanya bagi saya; sepatu harus nyaman dipakai dan jika saya berhasil mendapatkan sepatu yang nyaman maka sepatu tersebut akan saya rawat sampai tidak bisa dipakai lagi (fungsi dan penampilan).
Untuk biaya perbaikan sol sepatu boot seperti dibawah ini, saya bayar 8 Euro. Harga servis bisa ditawar tergantung kondisi kerusakan sepatu.
Walaupun terhimbas oleh majunya industri sepatu dimana mesin-mesin sudah bisa menggantikan jasa dari tukang sepatu, tetapi Jerman masih melindungi profesi "Schumacher" dengan tetap membuka bidang study bagi mereka yang ingin menjadi "Schumacher". Bagaimana dengan Indonesia ?
Semoga info diatas berguna dan salam Kompasiana.
Sumber: Wikipedia, Doc.pribadi