Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mengikuti Misa Natal dan Tradisi Merayakan Natal di Jerman

26 Desember 2011   05:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 544 3

Kesibukan komersial masyarakat Jerman di lingkungan kami dalam menyambut Hari Natal, masih terlihat sampai tanggal 24 Desember jam 14:00 karena pada jam tersebut, semua toko tutup dan para pegawai mempersiapkan diri untuk menyambut Malam Natal bersama keluarga masing-masing.

Pada malam Natal, setelah menghadiri Misa di Gereja biasanya masing-masing keluarga saling bertukar kado sebelum atau sesudah makan malam. Begitu juga dengan keluarga kami, tanggal 24 Desember pagi, anak-anak membersihkan rumah, memasukan Pohon Natal seperti yang saya ceritakan disini dan menghiasinya. Dan saya sendiri, mulai jam 12:00 siang, menyiapkan santapan malam yang berupa menu khas Natal seperti angsa/bebek pangang dengan saus maron, kol merah, klößen (bola kentang atau tepung roti) dan salat. Menu yang dibuat sesederhana mungkin, maksud saya kalau beli angsa segar harganya jauh lebih mahal daripada angsa yang sudah dibekukan. Belanja daging angsa saya lakukan pada tanggal 23, dibiarkan 24 jam lamanya sampai dagingnya bisa diolah. Untuk hadiah Natal, berhubung putra-putri kami sudah remaja, hadiah sederhana yang kami siapkan hanya simbolik saja. Anak-anak sudah diajarkan sejak kecil bahwa Yesus Kristus dilahirkan dalam keadaan yang sangat sederhana. Mewujudkan cinta kasih terhadap sesama melalui Aksi Sosial Natal lebih penting daripada merayakan Natal dengan penuh kemewahan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun