Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Apa Bedanya Nasi Goreng Indonesia dan Gebratener Reis Jerman ?

31 Juli 2011   15:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:12 1354 10

Setiap WNI yang tinggal di Luar Negeri otomatis menjadi Duta Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Jika kita berada di Luar Negeri berarti kita menjadi „orang asing“ bagi penduduk lokal dimana kita berada dalam hal ini negara yang kita tinggali. Contohnya saya sendiri, yang menjadi orang asing di negara Jerman.

Orang Jerman yang belum mengenal saya pasti akan bertanya; "Dari negara mana saya berasal ?". Dan jika saya menjawab: „Saya berasal dari Indonesia“, kesan pertama; „Wow ... begini toh cara berpakaian, berbicara dan bertingkah laku seorang Indonesia !“ walaupun kesan-kesan tersebut tidak diucapkan olehnya.

Oleh karena kesan-kesan pertama tersebut diatas, saya pribadi sangat berhati-hati dengan penampilan, tutur kata dan tingkah laku saya (maaf sekali lagi, saya tekankan bahwa hal ini untuk diri pribadi saya sendiri). Saya selalu ingin menampilkan ke Indonesiaan saya, dengan menunjukkan kultur yang saya warisi dari orang tua, dimana kultur ini juga bagian dari Kultur Indonesia secara keseluruhan.

Dalam tulisan ini saya tidak ingin membicarakan tentang Kultur Indonesia yang diperkenalkan oleh masing-masing WNI di Luar Negeri, melainkan keinginan berbagi rasa „bangga“ bahwa Makanan Indonesia seperti: Nasi Goreng, Bakmi Goreng, Sambal Oelek masuk dalam Daftar Makanan di Rumah Makan Jerman dengan mempertahankan Bahasa Indonesia untuk nama-nama makanan tersebut.

Kejadian dibawah ini, terjadi sekitar 15 tahun yang lalu ketika keluarga saya mengunjungi untuk pertama kalinya Restauran China di salah satu kota yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami karena kangen ingin makan Nasi Goreng dan Bakmi Goreng.

Contoh penulisan di Daftar Makanan:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun