Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Purnama di Atas Berlin

15 Juli 2011   03:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 167 5

Perak kemilau, cantiknya sinarmu

berkilau lembut membelai wajahku

pandangan matamu, menusuk kalbu

senyum lembutmu, membebaskan bebanku

puas … dan percaya diri merasuk sukmaku

.

Pikiranku tenggelam dalam keabadianmu

dalam perputaran baru sinarmu

lahir kembali ... terasa olehku

daya tarikmu memaksaku tuk tinggal sesaat

menikmati malammu, nan cantik rupawan

.

Wahai Purnamaku,

kau beri harapan baru

tuk tak pernah lelah dan penat

menanti minggu menjadi bulan

.

Sisi gelapmu memberiku inspirasi

dan selalu ku kagumi

kini ku tak takut lagi karenanya

walau seperti neraka kata mereka

tetapi ku temukan cinta disana

.

Wahai Purnamaku

tuk memberi, sangat sulit bagiku

walau yang ku ambil lebih daripada itu

.

Adamu, ku rasa tak sendiri lagi

walau ku tak dapat menyentuhmu

ku tahu ... kau tak pernah menolakku

kau jauh tetapi selalu dekat ku rasa

.

dan ...

ku hanya bisa berkata:

”Aku mencintaimu”

Berlin, 14 Juli 2011

Musik

Image

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun