Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Nahkoda Biduk Cinta

4 Juni 2011   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:53 249 4

Delapan belas tahun yang lalu

ketika kita ikrar janji

di depan altar yang suci

dengan restuNya, aku untukmu

dan kau untukku

.

Duhai belahan jiwaku

katamu:

”temanilah aku menyeberangi samudra cinta,

dan aku menjadi nahkoda biduknya”

.

Berbekal keberanian dan cinta

badai dan topan kita hadapi

pasang dan surut kita lewati

suka dan duka kita nikmati

.

Wahai ayah dari ketiga buah hati

mereka, karunia Sang Ilahi

tanggung jawab kita sampai mati

.

Kau sebagai guruku yang terbaik

kau tunjukkan padaku,

bagaimana memelihara biduk,

yang kau buat dengan kedua tanganmu

.

Kau berperan sebagai ayahku

melunakkan kepalaku

membimbingku,

mengajarku dengan kesabaranmu

yang sangat luar biasa bagiku

.

Duhai nahkodaku, hadiah Sang Gusti

hampir setengah perjalanan kita lalui

jangan biarkan badai menerpa lagi

agar kita selamat sampai ke tepi

dengan bimbingan dan restu Sang Ilahi

Hofheim im Ried, 04 Juni 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun