B(oss): Kamu punya pengalaman marketing?
A: “Tidak, Pak.”
B: “Posisi yang lowong sebenarnya marketing. Kalau pengertian marketing itu sendiri, tahu nggak?
A: Dari bacaan-bacaan dan interaksi dengan praktisinya, menurut saya marketing itu adalah tentang meyakinkan orang lain untuk membeli produk. Bagaimana "target" menjadi terkesan, berminat, lalu memutuskan membeli dagangan Si penjual.”
B: “Apalagi?”
A: “Marketing bukan saja mengiming-imingi dagangannya kepada calon pembeli, namun juga mengunggulkan dagangannya bahkan bila faktanya bertolak belakang.”
B: Senyum-senyum, “Ya, intinya bagaimana meyakinkan orang Eskimo yang tinggal di kutub untuk membeli lemari es. Tentang orang yang kami butuhkan, mungkin saya harus mencari orang lain yang memang berpengalaman di bidang ini. “
A: “Saya mau belajar cepat.”
B: “Ini posisi manajerial, jadi orang lain akan iri kalau kami merekrut orang yang tidak berpengalaman. Bagaimana seorang manajer akan memimpin staff yang praktis lebih berpengalaman dirinya? Saya sedang berpikir, posisi apa yang sesuai dengan kualifikasimu, dan bisa memberi kontribusi bagi organisasi ini. Ada sesuatu dari wawancara ini yang membuat saya berpikir bagaimana organisasi ini bisa merekrutmu sesuai latar belakang dan pengalamanmu.”