Entah aku bocah aneh, atau "punya bakat pengamat", aku kadang meragukan kalau orang yang berambut gimbal, dan giginya hitam dan ompong itu. Aku merasa perlu mengamati dan memastikan kalau itu bukan pengemis kelaparan, tapi memang benar-benar orgil. Nah gara-gara itu, aku pernah dikejar orang mirip orgil. Waktu itu di sekolah habis pelajaran masak memasak, ceritanya memasak kolak pisang. Dari rumah ibu memberiku rantang untuk tempat hasil masakan di kelas. Tapi sialnya siang itu, si orang mirip orgil mengejarku sampai jauh, aku nyaris kehabisan napas. Tahu-tahu aku nyasar ke rute lain, dan tempatnya sangat sepi. Meneliti tas dan bawaanku, rantang berisi kolak pisang sudah kosong tak menyisakan setesespun kolak impian. Kuahnya yang panas berpindah, dari wadahnya menumpahi dan membasahi rok seragam sekolahku. Badanku lengket karena mandi kuah kolak pisang, padahal rumah masih jauh. Ya begitulah, sampai di rumah aku terbayang-bayang dengan kolak pisang yang tak tersisa karena kubawa berlari-lari.