Di sisi lain, semua kebutuhan dalam hidup sudah terpenuhi melimpah bagi sebagian orang lainnya. Toh ketamakan akan banyak hal, membuat mereka kebal lingkungan, fakir kewarasan akal bud --- maka hati mereka tetap miskin, dan terus berusaha mengumpulkan, mencuri, merampok, dan menggasak apa yang bukan menjadi hak mereka.
Berlaku baik di mata manusia, tidak menjamin keberuntungan perjalanan kehidupan seseorang. Seorang sarjana jurusan Sastra Inggris, Universitas Gajah Mada, muda dan cantik, mencari nafkah halal berjualan makanan dan minuman angkringan di tempat kos-nya (setidaknya itu yang bisa ditangkap dari pemberitaan) --- tak terbayangkan sebelumnya akan melayang nyawanya di tangan seorang pengamen pecundang, setelah sempat diperkosa dan kemudian dicuri harta miliknya.
Diberitakan, polisi menangkap pengamen kelahiran Aceh 20 tahun lalu, RMZ alias Reza Muhammad Zam, di Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 20 Mei 2015 pukul 18.00 WIB. Reza diduga tembunuh dan memerkosa Eka Mayasari, 27 tahun, alumnus Universitas Gadjah Mada. RMZ datang ke kos korban yang dijadikan warung angkringan sekitar pukul 00.00-01.00 WIB, Sabtu, 2 Mei 2015. RMZ mengaku tidak ada niat membunuh. Namun setelah niat meminjam uang ditolak, ia ingin menguasai uang korban dengan cara kekerasan berujung kematian korbannya.
Tragis, ngenes, miris. Entah bagaimana perasaan orang tua perempuan nahas ini, mengetahui putrinya mengalami bengisnya kekerasan dari orang yang sudah disuguhinya secangkir kopi. Sang Ibu mengenang putrinya sebagai penjual warung angkringan, yang yang rajin beribadah dan bekerja.
Ya Tuhan, lindungilah kami dari segala yang jahat. Siapapun yang melakukan kegiatan malam hari, semoga selalu berdoa untuk perlindungan dari Yang Maha Kuasa. Ini berlaku untuk semua, baik perempuan atau laki-laki. Supir taksi, tukang ojek, pedagang warung kopi, pramuniaga, pramusaji, dan lainnya.
Sumber: www.detik.com; www.tempo.co