Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Rona Pagi Memaki, Bayang Malam Meredam

23 Januari 2014   09:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33 34 3
Nyaaaaaak, minyaaaak ...

Aiiiiiir! Air! Airnya, Bu!

Nyaaaaaak, minyaaak, Nyah!

Tahu! Tahuuuuuu, tarahuuuuuuu, Gan!

Penggeng eyem, eyem penggeng ... ayam, ayam, gang panggang, asoy!

Ti-Ro-Tiiiiii, Ti! Rottttiiiiiiiiii, Nyah, Roti, Tante, Ti-Ro-Ti, Non!

Krompyang! Miaauw, miauw ..

Bangun, bangun! Lo mau ke sekolah kagak?  Anak malas!

**

Sementara itu ...

Emmmh ... sret sret, klusek!

Selimut kutarik merapat

Selimut berdegup menutupi kupingku yang semwiring

Dingin, sejuk, empuk

Mmmmhhh ... sini sayang, dekaplah aku kau kupeluk erat

Miauw, miaauuu

Anggori bergelung manja

Miauw!

**

*indahnya hidupku, bermimpi menonton lenong pagi*

"Aku apa (bisa) makan selalu begini?" teriakmu di sudut kelokan gang*

"Aku makan apa (enaknya)?" desahmu, manisku

"Grrrrh, aku makan siapa (yang menghalangi napsuku)!" batinku pasti

"Huh! Siapa melawanku, kumakan KAU!" sergahku

"Ojo Dumeh, Le, Thole, saiki tempe - besok dele. Mau jadi kere (lagi)?" hardik-NYA
Lembah Cisadane, 23 Januari 2013

@IndriaSalim

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun