Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Mozaik Hidup (Part 1)

21 Maret 2010   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 109 0
Sebagian dari kita mungkin telah lupa musibah G30S (Gempa 30 September) Sumbar 2009 Silam. Yah, Gempa yang berkekuatan 7,6 SR yang belakangan diralat jadi 7,9 SR, sukses memporak-porandakan beberapa daerah di Sumatera Barat. Tak terhitung berapa kerugian yang disebabkan oleh gempa yang berpusat di Pariaman tersebut. Tapi tidak demikian halnya dengan warga Padang, Pariaman dan Agam yang menjadi saksi sejarah kebesaran Allah itu. Yah….bagiku itu adalah sejarah, dan hanya orang-orang terpilih yang bisa menjadi saksi sejarah. Hanya orang-orang terpilih yang diberi kesempatan tuk menyaksikan dan merasakan langsung betapa besar kuasa-NYA.

Masih teringat jelas dalam ingatan, betapa paniknya warga di kota Padang saat musibah itu terjadi.Teriakan histeris di mana-mana, tangisan pilu anak-anak kecil juga perempuan, pekikan takbir dari orang-orang yang masih sempat ingat Tuhan, bunyi klakson kendaraan yang bersahut-sahutan,suara gaduh bangunan-bangunan yang ambruk. Orang-orang berlarian tak tentu arah, macet di mana-mana, pepohonan di tepi jalan tumbang, ada beberapa rumah yang terbakar karena arus pendek juga lupa mematikan kompor saking paniknya , di tambah lagi isu tsunami yang berkembang dengan cepat semakin membuat panik warga. Bukan tanpa alasan isu tsunami itu beredar, dalam hitungan detik, air sudah menggenangi ruas-ruas jalan. Arahnya memang sepintas dari arah pantai. Kota Padang memang berada di daerah garis pantai sebelah barat yang berbatasan dengan Samudra Hindia ….akhhhhh….sungguh pemandangan yang sangat memilukan. Dan aku menjadi salah satu di antara mereka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun