Pupil melebar mendambakan berkas cahaya
Jari menggerayang sekeliling tanpa henti
Berharap pertolongan datang entah bagaimana caranya
.
Rasi-rasi bintang menghias angkasa
Sudah tak dinyana lagi sebagai petunjuk
Mereka hanya menjadi sederet pajangan
Karena manusia merasa tak butuh
.
Lihat manusia-manusia itu!
Dalam kegelapan malam saling menubruk
Tak seorang pun dibiarkan berjalan lurus
Karena yang berjalan lurus akan segera menyambut pagi
Dan bila pagi hadir dengan sinar sang mentari
Maka para penubruk mudah diketahui
.
Celaka! Sungguh celaka!
Negeriku tercinta dirundung malam
Ada berjuta bintang berupa petuah nenek moyang
tapi semuanya hendak dikucilkan
Ada beribu bintang berupa budaya dan kesenian
tapi semuanya hendak diasingkan
Ada beratus bintang berupa adat dan keragaman
tapi semuanya hendak dilupakan
Ada berpuluh bintang berupa tokoh ilmuwan
tapi semuanya hendak dibuang
Ada beberapa bintang berupa perundang-undangan
tapi semuanya dilakukan pelanggaran
.
Bumi pertiwi diselubungi malam tanpa tepi
Satu nusa satu bangsa sudah tak berarti
Masing-masing sibuk dengan diri sendiri
Pemimpin pun tak ada yang peduli
.
Semua saling tubruk
Tak seorang pun dibiarkan berjalan lurus
Karena takut menyambut sinar pagi