Tahun 1949, saat Agresi Militer II, Belanda memasuki kawasan Malang Raya, Jawa Timur. Sore hari, Sabtu, 19 Februari 1949, dengan kekuatan kurang lebih satu kompi lengkap dengan persenjataan, pasukan Belanda memasuki desa Peniwen, Malang, Jawa Timur. Tentara Belanda kemudian memasuki Rumah Sakit Panti Husodho, sebuah rumah sakit yang digunakan untuk merawat korban perang. Belanda memaksa keluar semua anggota PMR dari rumah sakit tempat mereka melakukan aktifitas kemanusiaan. Mereka diperintahkan untuk membuat barisan dan berjongkok dengan tangan di kepala, kemudian ditembaki satu per satu. 12 anggota PMR dan 5 orang warga desa Peniwen tewas karena pembantaian ini. Anggota PMR yang gugur adalah Matsaid, Slamet, Ponidjo, Suyono Inswihardjom Sugiyanto, JW. Paindono, Roby Adris, Wiyarno, Kodori, Said, Sowan, Nakrowi dan Soedono. Sedangkan dari rakyat adalah Wagimo, Rantiman, Twiandono, Sriadji dan Pak Kemis.
KEMBALI KE ARTIKEL