Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Nasi Timbel

25 November 2023   06:38 Diperbarui: 25 November 2023   06:49 158 2
Hampir di setiap tikungan jalan, atau dimana saja yang teduh dan rindang, maka di situ pasti ada pedagang Nasi Timbel.

Penggemarnya juga bukan kaleng-kaleng, banyak. Dari beragam kalangan; anak sekolah, mahasiswa, karyawan, nyaris semua pernah atau suka makan di Nasi Timbel.

Tidak ada yang spesial yang disediakan oleh pedagang Nasi Timbel, semuanya standar dan biasa saja. Malah relatif tamplate.

Ada sambal dadakan langsung dari cobek, lalaban, serta beragam gorengan juga lauk pauk yang bisa dengan leluasa dipanaskan lagi, digoreng lagi di wajan besar yang minyak gorengnya kadang sudah hitam sekali.

"Suka banget sih ke Timbel ini?," tanya Weli ke Siska teman kantornya.

"Gak tau, ke pelet banget gue sama Timbel ini, kalau makan siang, keluar ya ke Nasi Timbel aja, tapi yang ini," jawab Siska.

"Iya kenapa?," Weli penasaran.

"Sambelnya juara sih," jelas Siska.

Weli dan Siska dua orang karyawan salah satu BUMN di kota ini. Mereka sudah kerja sama-sama sejak 3 tahun terakhir. Kebetulan Siska memang pendatang dari Bandung, sedangkan Weli, lahir juga tumbuh besar dan berkarier di kota ini.

Pada urusan kerja di kantor, Weli dan Siska ini termasuk teman seangkatan, sehingga mereka jadi begitu akrab, apalagi mereka juga ada di bagian kerja yang sama, marketing.

"Heran, padahal depan kantor juga kan ada," Weli terus saja menggurutu.

"Beda, pokonya beda banget deh, cobain dulu. Sambelnya itu loh, beuh ajib banget,"

Begitulah Siska, untuk urusan sambel dia punya selera yang bagus. Dia bukan tipe perempuan yang hanya cukup bisa menikmati sambel yang hanya sambel.

Pedas yang menjadi pilihannya juga unik, bukan pedas yang palsu, yang dihasilkan dari olahan kimia tertentu. Harus pedas murni hasil dari cabe rawit.

Tapi memang sepertinya begitu mahluk yang bernama perempuan, identik dengan pedas yang sama sesuai dengan selera Siska.

Berbeda dengan Weli, laki-laki seperti umumnya, urusan lidah tidak terlalu muluk-muluk. Tidak banyak yang bisa dideskripsikan untuk selera makannya.

Dia tipikal orang yang asal ada makan saja sudah cukup, dimana dan apa aja yang dimakan juga oke.

Kadang-kadang memang ada waktu-waktu tertentu untuk Weli ingin menikmati makanan-makanan tertentu, tidak asal ada makan saja.

Suka sengaja mendatangi tempat makan favoritnya, gule kambing atau semacam makanan-makanan laut.

Waktunya biasa saat-saat sudah gajian, pasti Weli suka sengaja memanjakan lidahnya dengan asupan makanan dan minuman yang menurutnya enak.

"Ah sama aja, sambel mau di sana di sini juga sama di tiap Nasi Timbel," kata Weli keukeuh.

"Bawel lu, udah cepetan makan sama apa," sanggah Siska. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun