Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Masa-masa I Love You Unconditionally. I Love You Till Dead...

24 Juli 2012   12:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 148 1
Malam ini, saya membongkar folder lama yang memuat jalinan kata. Banyak kata tertoreh namun tak pernah nampak di ruang publik. Beberapa waktu lalu, teman lama sekaligus pasangan saya berujarĀ  "kenapa kau tidak lagi menulis?", "apa kenyamanan membuatmu buntu", "mana tulisan-tulisan lamamu berisi nada sendu atau satire, kini tak kulihat lagi tulisan itu."
Sebenarnya aku ingin menulis lagi, tetapi hasrat menulis tanpa kusadari selalu kutekan mungkin karena sendu tak bermain-main lagi denganku. Kini kisah sendu lama kucoba tawarkan ke ruang publik, agar tak menjadi debu dalam folder yang tersembunyi. Selamat mencicipi nada-nada sendu Kompasianers.

Halo Menuju Jaga Diri

: Nona yang terpikat hati


Halo kata yang terucap pagi itu
Membawa kita mengenal sebuah kisah
Tak perlu bahasa untuk menyelami masing-masing
Galau coba terselami dengan etika
Nyala api kita terkobar
Membakar hati yang terpental sesaat
Hingga kata halo berganti,
Jaga diri
Rasionalkah perasaan kita?
Terburu-burukah?
Atau kita berlari dari pengejaran kasih
***

Iya
: Nona coba jawab hati

Menyulam benang baru denganmu
Moga bukan mimpi ilusi mata
Pun iya,
Tuk kini takmau kulepas darimu
***

Waktu pun Merindu
: Nona Merindu Lelaki
Kuyakin kita takmerindu pada waktu
Atau aku menyandu karena waktu
Rasaku masih berbagi dengan yang lain

Hati yang memar sedangku rasionalkan denganmu

Entah kenapa pintu hatiku belum terbuka untuk seorang kasih
Waktu sedang bersenandung laki-laki kepadaku

Makanya kuminta malam untuk pilihkan yang tepat
Buat hangatkan diri dimalam pekat
Kata rembulan ada asa dengamu yang merajutku
Ku berharap iya
Karena kita taklagi bermain dengan waktu maupun cinta
***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun