Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Perayaan Valentine Day Identik dengan Free Sex? Think Again!

16 Februari 2014   19:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 134 0
Jumat pagi(14/2), Sekitar pukul 9.00 belasan muslimah aktivis KAMMI Jabar adakan long march dari gedung sate jalan Diponegoro Kota Bandung ke pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza. Aksi tersebut dalam rangka  tolak Perayaan Valentine Day, dalam orasinya muslimah aktivis islam itu mengecam keras Valentine Day sebab hal demikian menurut mereka adalah simbol pengesahan sex bebas dan merupakan tindakan menghina islam.

"kasih sayang dan cinta sebenarnya tak perlu dirayakan bertepatan hari valentine setiap 14 Februari. Mengingat Indonesia mayoritas masyarakat Muslim, sambung dia, sepatutnya para remaja atau muda mudi tetap menjaga adat dan tradisi ketimuran. "Kasih sayang harus dimiliki setiap hari tanpa dinodai seks bebas serta berbagai bentuk ekspresi menyalahi aturan agama dan negara," Tutur Zurniawati.

Sarjana Keperawatan Unpad ini lantas mengajak kepada muda mudi Jabar, khususnya kota Bandung untuk menggalakkan gerakan tutup aurat. Menyikapi aksi dan pernyataan aktivis muslimah tersebut, perlu digarisbawahi, pasalnya perayaan Valentine Day tidak selamanya dinilai dan dimaknai negatif. Ada kok beberapa orang memaknai Valentine Day sebagai momen untuk mengucapkan rasa syukur kepada tuhan, momen untuk berterima kasih kepada orang tua, bahkan salah seorang penyanyi jazz ternama, Marcell Siahaan mengungkapkan bahwa Valentine Day adalah sesuatu hal yang positif meskipun beberapa kalangan menolak keras karena sex bebas, tidak ada sejarah yang mencatat, dapat dirayakan setiap saat, dan sebagainya. Dirinya tetap memberi apresiasi positif terhadap hari kasih sayang ini.

Menurut mantan suami Dewi Lestari ini, kasih sayang memang bisa dilakukkan setiap saat tetapi pada dasarnya masyarakat perlu membuat satu momentum yang melambangkan itu. Valentine Day itu salah satunya.

Lain lagi dengan Girl Band ternama Cherrybelle, grup vokal beranggotakan 9 orang ini malah meluncurkan novel perdananya pada Rabu(12/2). Menurut Angel, momen Valentine Day dipilih karena sangat pas untuk memberikan sesuatu yang berharga kepada para fans dan masyarakat umum.

Jadi, tidak elok rasanya sebagai insan terbaik ciptaan tuhan memperolok perayaan Valentine Day demi mendapat pujian dari masyarakat, apalagi dikaitkan dengan agama. Melihat perilaku salah satu ormas islam yang mengecam habis perayaan Valentine Day dan kampanye tutup aurat, penulis nilai tidak tepat. Malah terkesan memihak ke salah satu kaum.

Akhir kata, Perayaan Valentine Day memang tidak ada sejarah dari negara maupun agama melainkan sebuah momen kasih sayang semata.

Mau dirayakan, silakan

Tidak mau merayakan, silakan

asalkan tidak mengganggu pikiran pihak yang merayakannya!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun