Lelaki gemuk di hadapanku duduk dengan menyandarkan punggung dan kepala di bangku. Kepalanya mendongak ke langit-langit seperti sedang menatap pelapon rumah. Kakinya diselonjorkan. Sesekali ia menghisap rokok yang tadi kutaruh di atas meja dengan menghembuskan asapnya kuat-kuat. Asap itu bergabung dengan udara malam dingin yang masuk melalui lubang angin geribik rumahku.. Sesekali pula ia mengangkat kepala dan membaringkan kembali pada bagian atas bangku tempatnya menyandarkan punggung.
KEMBALI KE ARTIKEL