Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tak Perlu Menunggu untuk Bersyukur...

9 April 2012   04:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:51 162 0
Alkisah ada seorang PNS meninggal dunia. Jabatan terakhir beliau adalah Eselon III. Dari sisi usia, beliau tergolong masih muda, tapi tho ajal tidak ada hubungannya dengan tua-muda kan?

Setelah selesai ritual awal alam kubur,  Malaikat membawa sang PNS berjalan-jalan ke kerajaan Allah. Di Kerajaan Allah dia diperlihatkan dua ruangan yang sangat besar. Dua ruangan tersebut dijaga masing-masing oleh satu malaikat. Bedanya adalah yang satu malaikatnya sangat sibuk sekali mencatat dan menyimpan berkas-berkas dalam rak-rak yang menjulang tinggi, sedangkan malaikat di ruangan yang satu lagi terlihat sangat santai bahkan nyaris tidak mengerjakan apa-apa.

Terdorong rasa heran yang sangat, si PNS bertanya "wahai Malaikat, ruangan apakah ini?" "mengapa malaikat penjaganya sangat sibuk?". Dengan tersenyum sang Malaikat menjawab, "ini adalah ruangan permohonan dan permintaan. Disini semua permohonan dan permintaan semua makhluk dicatat dan disampaikan ke Allah".

"Coba kau lihat laci yang dipojok sana, itu adalah kumpulan semua permohonan dan permintaanmu sewaktu masih hidup. Tirakatmu, puasamu, doamu pada saat kamu ingin menjadi pejabat, semua tercatat disana."

"Pada saat masih staf kamu meminta dan memohon untuk jadi pejabat eselon IV, dengan alasan posisi tersebut akan memberimu kesempatan untuk berbuat lebih baik. Hari pertama kamu dilantik, kami mencatat bahwa kamu sudah langsung memohon untuk diberikan umur panjang agar dapat menjadi pejabat eselon III karena kamu berpikir bahwa jabatan eselon IV belum dapat membuat kebijakan sehingga kamu perlu dapat membuat kebijakan untuk berbuat lebih baik."

"Permohonanmu terkabul, tapi apa yang terjadi? kamu kembali sibuk bermohon agar dapat diberi kesempatan menjadi pejabat eselon II bahkan sampai ajalmu tiba."

Si PNS terdiam. "Lalu ruangan apakah yang sepi itu wahai Malaikat?"

"itu adalah ruangan ucapan terima kasih dan rasa syukur" jawab sang Malaikat. "Kau lihat sendiri kan perbandingannya?". "Jarang sekali Malaikat yang menjaga ruangan tersebut mencatat ucapan terima kasih ataupun rasa syukur manusia. Manusia hanya sibuk meminta dan memohon tapi lupa untuk berterima kasih dan bersyukur."

Si PNS menangis, "Ya Allah, ampunilah aku, seandainya tidak KAU cabut nyawaku dan aku masih punya kesempatan jadi pejabat eselon II, niscaya aku akan lebih baik dan lebih banyak bersyukur ya Allah."

Sang Malaikat menggeleng-gelengkan kepalanya dan sambil menarik kembali si PNS ke kuburannya dia berkata "maaf, umur itu rahasia Allah. Seharusnya kamu tidak perlu menunggu jadi pejabat eselon II untuk berbuat baik dan bersyukur, lagian pangkat kamu belum cukup jadi eselon II kamu sudah minta-minta aja."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun