Film ini pertama rilis tahun 1989, dan pada saat itu kalo gak salah aku nonton sampe 4 atau 5 kali hehehe, maklum saat itu lagi hobi-hobinya Taekwondo. Kalau dulu aku nggak terlalu fokus pada jalan ceritanya...biasa aja, hanya tertarik pada fighting technic-nya..no more. Tapi tadi aku sedikit mencermati "isi" film ini.
Seperti 20-an tahun yang lalu (dah lama banget ya?), Best of the Best ini cuma film yang biasa aja, hanya berkisah tentang pertandingan beladiri antara USA versus Korea. Prestise pertandingan ini coba digambarkan melalui proses pembentukan tim nasional yang melibatkan semua atlit beladiri terbaik di kedua negara. Untuk lebih "berisi", kisahnya kemudian dibumbui dengan dendam masa lalu salah seorang anggota tim USA yang saudaranya pernah meninggal dalam pertandingan yang sama, juga sedikit cerita tentang sang tokoh utama yang bertarung demi pembuktian diri dan anaknya...that's all.
Pertandingannya sendiri ternyata setelah 20 tahun menjadi biasa aja buatku hehehe, hanya sedikit bernostalgia melihat persiapan tim korea yang dulu pernah diaplikasikan tim sekolahku setiap menghadapi pertandingan. Hanya tadi aku tertarik mengamati persiapan tim USA, waktu yang ada hanya tersisa 3 bulan dan sepertinya kemampuan mereka "mentok", karena mereka adalah orang-orang terbaik, berbakat dan terpilih. Tiba-tiba datang seorang perempuan bergabung dalam tim sebagai salah satu asisten pelatih. Tugasnya tidak untuk melatih para atlit tersebut untuk memukul atau menendang yang baik. Tujuannya bergabung dalam tim adalah untuk membantu melengkapi kemampuan tehnik dan fisik dengan konsentrasi sehingga terbentuk suatu keseimbangan yang dibutuhkan untuk mencapai kemenangan. Pada saat bicara dengan anggota tim, sang pelatih menjelaskan hal itu dan berkata " winning is a habit, unfortunately so is loosing"
Hmm, kata-kata itu langsung mengingatkanku pada satu favourite quotations salah satu temen facebook ku ; Gagal? biasa aja lagi..lha wong biasa berhasil juga. Ya agak sedikit berbeda, tapi memiliki makna yang sama.
Kemenangan atau keberhasilan boleh dibilang suatu hal yang biasa, demikian juga kegagalan. Sedemikian seringnya kita melihat orang yang berhasil mulu sama seringnya dengan kita melihat orang yang selalu gagal. Tak heran kalo dalam satu kompetisi seringkali juaranya "lo lagi..lo lagi" ato sampai ada julukan "spesialis runner-up" buat yang gak pernah menang :)
Menarik juga ya untuk jadi bahan introspeksi apakah kita udah punya "winning habit" atau malah "loosing habit". Kalau iseng tentunya kita bisa membuat semacam matriks yang memuat semua kebiasaan kita kemudian kita kategorikan dalam kolom "winning habit" atau "loosing habit". Dari matriks itu kemudian kita bisa melihat berapa banyak "winning habit" kita dibandingkan dengan "loosing habit".
So what gitu loh???