‘Bagi saya, Prabowo adalah seorang pemuda (atau kanak-kanak) yang kehilangan horison romantiknya. Ia cepat menangkap persoalan-persoalan dengan cerdas, tapi naif. Mungkin, kalau ia berdiam 2-3 tahun dalam dunia nyata, ia akan berubah’ (Soe Hok Gie, Catatan Harian Seorang Demonstran, 25 Mei 1969).