Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke Jakarta guna menghadiri MODIS bersama Marzuki Ali. Karena tidak ada pilihan lain, maka saya memilih menggunakan jasa kereta api. Tidak sanggup dengan tarif bisnis ataupun eksekutif, maka saya putuskan untuk memilih yang ekonomi saja, Gaya Baru Malam tepatnya. Berangkat sekitar pukul 20.00 dari Jogja, diperkirakan tiba di Jakarta sekitar pukul 07.00 pagi. Tarifnya hanya Rp 31.500,-, tapi dengan resiko berdiri alias tidak mendapat tempat duduk. Kursi sudah ditempati oleh penumpang lain yang berasal dari Surabaya, yang menjadi awal keberangkatan kereta api. Ini adalah kali keduanya saya berdiri di dalam kereta dengan tujuan yang sama. Tidak ada pilihan lain karena kereta api Progo tiba di Jakarta sekitar pukul 02.00 malam. Tapi untuk yang kedua ini sungguh terasa berbeda dari pengalaman pertama. Sungguh ada banyak kisah menarik yang dapat diambil sisi positifnya, sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran hidup. Mungkin bagi Anda yang pernah menggunakan kereta api ekonomi juga merasakan hal yang sama. Atmosfer kehidupan di KA ekonomi sungguh bertolak belakang dengan KA bisnis atau eksekutif yang lebih menonjolakn kasta. Tapi tidak menjadi masalah, itu adalah pilihan masing-masing. Sekarang saya hanya ingin mengisahkan bagaimana sisi lain dari kehidupan KA ekonomi. Begitu inspiratif dan memiliki kesan tersendiri bagi saya, dan mungkin juga bagi Anda.
KEMBALI KE ARTIKEL